Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
KaSatu.id - To The Point

KaSatu.id - To The Point

  • Business
  • _Strategy
  • _Economy
  • _Finance
  • _Retail
  • _Advertising
  • _Careers
  • _Media
  • _Real Estate
  • _Small Business
  • _The Better Work Project
  • _Personal Finance
  • Tech
  • _Science
  • _AI
  • _Enterprise
  • _Transportation
  • _Startups
  • _Innovation
  • Markets
  • _Stocks
  • _Indices
  • _Commodities
  • _Crypto
  • _Currencies
  • _ETFs
  • Lifestyle
  • _Entertainment
  • _Culture
  • _Travel
  • _Food
  • _Health
  • _Parenting
  • Politics
  • _Military & Defense
  • _Law
  • _Education
  • Reviews
  • _Tech
  • _Streaming
  • _Tickets
  • _Kitchen
  • _Style
  • _Beauty
  • _Gifts
  • _Deals
  • Video
  • _Big Business
  • _Food Wars
  • _So Expensive
  • _Still Standing
  • _Boot Camp
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Artis
  • Trending
  • Tekno
  • Oto
  • Dunia
  • Gaya
  • Sehat
  • Bola
  • Olahraga
  • Foto
HEADLINE HARI INI
  • Beranda
  • APBD
  • DPRD
  • Editorial
  • Keuangan Daerah
  • Kuningan
  • Transparansi

Editorial: Kejanggalan Fatal! Miliaran Rupiah APBD Kuningan Hilang di Tengah Jalan, Ada Apa?

Oleh Redaksi
Juni 17, 2025

Laporan keuangan yang semestinya menjadi cermin transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah, justru menyisakan tanda tanya besar di Kabupaten Kuningan. Berdasarkan data resmi dari Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD), ditemukan keanehan mencolok dalam laporan realisasi APBD Tahun Anggaran 2025. Realisasi anggaran yang semestinya bersifat kumulatif, malah mengalami penurunan drastis dalam kurun waktu 10 hari.

Penelusuran terhadap dua data, yakni per tanggal 3 Juni dan 13 Juni 2025, menunjukkan adanya anomali yang tidak bisa dijelaskan secara teknis maupun logis. Jika pada 3 Juni total realisasi pendapatan daerah tercatat mencapai Rp1,309 triliun (44,42%), maka 10 hari berselang justru melorot menjadi Rp669,77 miliar (22,72%). Penurunan lebih dari 600 miliar rupiah ini tak hanya mengusik nalar, tapi juga menantang asas akuntansi dan pengelolaan keuangan publik.

Hal yang sama terjadi pada pos Belanja Daerah, dari sebelumnya Rp1,259 triliun (42,39%) menjadi Rp638,09 miliar (21,47%). Seharusnya, tidak ada ruang bagi angka realisasi untuk mundur, karena seluruh sistem keuangan pemerintah menggunakan basis akrual maka semua pendapatan dan belanja yang telah terjadi akan terus diakumulasi, bukan dikurangi.


Ini Bukan Salah Input Biasa

Apakah ini sekadar kesalahan input data? Jika iya, mengapa bisa merata di hampir semua pos pendapatan dan belanja? Dan mengapa tidak ada klarifikasi resmi dari instansi terkait?

Rinciannya pun memperkuat dugaan adanya kejanggalan besar. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sebelumnya tercatat Rp77,69 miliar (16,14%) merosot menjadi Rp48,18 miliar (10,01%). Pos Retribusi Daerah dan Lain-lain PAD yang Sah, yang sudah mencatat realisasi, tiba-tiba menyusut angkanya. Begitu pula dengan Transfer dari Pemerintah Pusat yang terjun bebas lebih dari Rp600 miliar hanya dalam 10 hari.

Begitu pula dengan Belanja Daerah, belanja pegawai turun Rp461 miliar, belanja barang dan jasa susut hampir setengahnya, dan belanja lainnya, termasuk hibah dan bantuan keuangan, juga dikurangi hingga separuh. Bahkan sampai pertengahan Juni, data menunjukkan belum ada satu pun realisasi pada pos pembiayaan daerah, baik penerimaan maupun pengeluaran.


Sinyal Bahaya Integritas Data Keuangan

Kondisi ini menyimpan potensi bahaya besar. Jika kesalahan ini disengaja atau bagian dari praktik manipulatif, maka kita tengah menyaksikan keruntuhan sistem keuangan daerah dari dalam. Dan jika hanya dianggap kelalaian teknis, maka profesionalisme pengelolaan anggaran di Pemkab Kuningan patut dipertanyakan.

Sebagai warga Kuningan dan bagian dari masyarakat yang membayar pajak, kita berhak menuntut transparansi penuh. Data realisasi APBD bukan milik pejabat, tapi milik publik.

Tidak cukup hanya diam. Pemerintah Daerah, dalam hal ini Bupati dan Sekda, harus segera memberikan penjelasan resmi kepada publik. DPRD sebagai lembaga pengawas wajib membentuk tim khusus atau bahkan Panitia Khusus (Pansus) untuk menyelidiki kejanggalan ini.

Jika ini dibiarkan, maka kepercayaan publik terhadap integritas pengelolaan keuangan daerah akan semakin tergerus. Dan jangan salah, kepercayaan yang runtuh tidak akan mudah dibangun kembali.


Oleh: Redaksi KuninganSatu.com

"Suara Nurani Masyarakat Daerah, Mengawal Akuntabilitas Publik"

Tags:
  • APBD
  • DPRD
  • Editorial
  • Keuangan Daerah
  • Kuningan
  • Transparansi
Bagikan:
Baca juga
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terkait
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Tampilkan lebih banyak
Posting Komentar
Batal
Most popular
  • Korupsi di UPK Cibingbin Terbongkar, Nama Anggota DPRD dan ASN Ikut Disebut

    Juni 13, 2025
    Korupsi di UPK Cibingbin Terbongkar, Nama Anggota DPRD dan ASN Ikut Disebut
  • 9 Tokoh Kelahiran Kuningan yang Nama-nya Sudah Tidak Asing Lagi di Kancah Nasional

    April 26, 2025
    9 Tokoh Kelahiran Kuningan yang Nama-nya Sudah Tidak Asing Lagi di Kancah Nasional
  • Ribuan Rumah Subsidi di Kuningan Diduga Bermasalah, Rakyat dan Negara Dirugikan

    Mei 05, 2025
    Ribuan Rumah Subsidi di Kuningan Diduga Bermasalah, Rakyat dan Negara Dirugikan
  • Misteri Jalan Ciharendong: Kisah Mistis dan Kejadian Aneh yang Menghantui Pengendara

    April 27, 2025
    Misteri Jalan Ciharendong: Kisah Mistis dan Kejadian Aneh yang Menghantui Pengendara
  • Dana Desa Dialihkan Tanpa Musyawarah, Kepala Desa Diduga Langgar Aturan

    Mei 28, 2025
    Dana Desa Dialihkan Tanpa Musyawarah, Kepala Desa Diduga Langgar Aturan
Gila Temax
REDAKSI
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
Copyright © 2025 KASATU.ID from PT. SADAYA MEDIA UTAMA. All rights reserved.