Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
KaSatu.id - To The Point

KaSatu.id - To The Point

  • Business
  • _Strategy
  • _Economy
  • _Finance
  • _Retail
  • _Advertising
  • _Careers
  • _Media
  • _Real Estate
  • _Small Business
  • _The Better Work Project
  • _Personal Finance
  • Tech
  • _Science
  • _AI
  • _Enterprise
  • _Transportation
  • _Startups
  • _Innovation
  • Markets
  • _Stocks
  • _Indices
  • _Commodities
  • _Crypto
  • _Currencies
  • _ETFs
  • Lifestyle
  • _Entertainment
  • _Culture
  • _Travel
  • _Food
  • _Health
  • _Parenting
  • Politics
  • _Military & Defense
  • _Law
  • _Education
  • Reviews
  • _Tech
  • _Streaming
  • _Tickets
  • _Kitchen
  • _Style
  • _Beauty
  • _Gifts
  • _Deals
  • Video
  • _Big Business
  • _Food Wars
  • _So Expensive
  • _Still Standing
  • _Boot Camp
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Artis
  • Trending
  • Tekno
  • Oto
  • Dunia
  • Gaya
  • Sehat
  • Bola
  • Olahraga
  • Foto
HEADLINE HARI INI
  • Beranda
  • Aksi Mahasiswa
  • DPRD
  • Etika Dewan
  • Hak Perempuan
  • IMM Kuningan
  • Kekerasan Simbolik
  • Kuningan
  • Pelecehan Perempuan
  • Politik Lokal
  • Reformasi Parlemen

Istri Diceraikan Sepihak, IMM Kuningan Tuding Anggota DPRD Lecehkan Martabat Perempuan!

Oleh Redaksi
Juni 16, 2025

Cigugur, KuninganSatu.com - Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kuningan menyatakan sikap tegas menolak dan mengecam tindakan amoral berupa perceraian sepihak yang dilakukan oleh salah satu anggota DPRD. Bagi IMM Kuningan, tindakan tersebut merupakan bentuk nyata pelecehan terhadap perempuan sekaligus penyalahgunaan kekuasaan oleh wakil rakyat yang seharusnya menjunjung tinggi etika publik.

Kepala Bidang Hikmah PC IMM Kuningan, Roy Aldilah, menilai bahwa perceraian semena-mena itu tidak hanya mencoreng nama baik lembaga legislatif, tetapi juga melecehkan harkat dan martabat perempuan yang seharusnya dilindungi dalam negara hukum.

“Kami menilai tindakan ini sebagai bentuk pelecehan terhadap perempuan. Ini bukan soal hubungan pribadi semata, tapi cerminan dari mentalitas penguasa yang arogan dan tak berempati. Perempuan bukan objek kekuasaan, apalagi korban egoisme pejabat publik,” tegas Roy dalam pernyataannya, Sabtu (14/6/2025).

Roy menyebutkan, peristiwa tersebut membuka mata publik tentang masih lemahnya perlindungan terhadap hak-hak perempuan, bahkan oleh pihak yang memiliki kekuasaan politik.

“Sebagai wakil rakyat, seharusnya ia menjadi teladan dalam menjunjung keadilan dan menghormati martabat perempuan. Tapi apa yang terjadi justru sebaliknya kekuasaan digunakan untuk mempermalukan dan menyingkirkan perempuan tanpa penghormatan pada proses hukum dan rasa kemanusiaan,” imbuhnya.

IMM Kuningan memandang insiden ini sebagai pelecehan berlapis baik terhadap perempuan sebagai individu, maupun terhadap institusi DPRD yang seharusnya dijaga integritas dan kehormatannya.

“Tindakan seperti ini tidak bisa dibiarkan. Ini bukan hanya melukai perasaan seorang istri, tapi juga mencederai nilai-nilai demokrasi dan keadaban. Perempuan berhak atas keadilan, perlindungan, dan rasa aman, bahkan di dalam rumah tangga sekalipun,” tegas Roy.

Sebagai bentuk komitmen terhadap perjuangan hak-hak perempuan, PC IMM Kuningan telah melayangkan laporan resmi kepada Badan Kehormatan Dewan (BKD). Mereka mendesak agar BKD bertindak tegas dengan membuka penyelidikan, mengumumkan hasilnya secara terbuka, dan memberikan sanksi setimpal kepada oknum tersebut.

“Kami ingin menegaskan bahwa ini bukan isu domestik, ini isu moral dan etika publik. Kami meminta BKD tidak tinggal diam, segera ambil langkah hukum dan etis. Jika tidak, ini akan menjadi preseden buruk bagi perlindungan perempuan di lingkungan kekuasaan,” katanya.

IMM juga menuntut adanya reformasi budaya dalam parlemen, termasuk pembentukan mekanisme khusus untuk mencegah dan menangani penyalahgunaan kekuasaan yang berpotensi merugikan perempuan.

“Kami ingin demokrasi yang berkeadaban, di mana perempuan tidak lagi menjadi korban dari struktur kekuasaan yang patriarkis dan tak peduli pada nilai-nilai kemanusiaan. Ini saatnya negara hadir untuk perempuan,” tegas Roy.

IMM Kuningan berharap kasus ini menjadi momentum penting bagi lembaga negara untuk melakukan introspeksi dan perbaikan, agar kejadian serupa tidak terulang dan perempuan mendapatkan perlindungan yang layak di ruang publik maupun privat.

(red)
Tags:
  • Aksi Mahasiswa
  • DPRD
  • Etika Dewan
  • Hak Perempuan
  • IMM Kuningan
  • Kekerasan Simbolik
  • Kuningan
  • Pelecehan Perempuan
  • Politik Lokal
  • Reformasi Parlemen
Bagikan:
Baca juga
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terkait
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Tampilkan lebih banyak
Posting Komentar
Batal
Most popular
  • Korupsi di UPK Cibingbin Terbongkar, Nama Anggota DPRD dan ASN Ikut Disebut

    Juni 13, 2025
    Korupsi di UPK Cibingbin Terbongkar, Nama Anggota DPRD dan ASN Ikut Disebut
  • 9 Tokoh Kelahiran Kuningan yang Nama-nya Sudah Tidak Asing Lagi di Kancah Nasional

    April 26, 2025
    9 Tokoh Kelahiran Kuningan yang Nama-nya Sudah Tidak Asing Lagi di Kancah Nasional
  • Ribuan Rumah Subsidi di Kuningan Diduga Bermasalah, Rakyat dan Negara Dirugikan

    Mei 05, 2025
    Ribuan Rumah Subsidi di Kuningan Diduga Bermasalah, Rakyat dan Negara Dirugikan
  • Misteri Jalan Ciharendong: Kisah Mistis dan Kejadian Aneh yang Menghantui Pengendara

    April 27, 2025
    Misteri Jalan Ciharendong: Kisah Mistis dan Kejadian Aneh yang Menghantui Pengendara
  • Dana Desa Dialihkan Tanpa Musyawarah, Kepala Desa Diduga Langgar Aturan

    Mei 28, 2025
    Dana Desa Dialihkan Tanpa Musyawarah, Kepala Desa Diduga Langgar Aturan
Gila Temax
REDAKSI
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
Copyright © 2025 KASATU.ID from PT. SADAYA MEDIA UTAMA. All rights reserved.