Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
KaSatu.id - To The Point

KaSatu.id - To The Point

  • Business
  • _Strategy
  • _Economy
  • _Finance
  • _Retail
  • _Advertising
  • _Careers
  • _Media
  • _Real Estate
  • _Small Business
  • _The Better Work Project
  • _Personal Finance
  • Tech
  • _Science
  • _AI
  • _Enterprise
  • _Transportation
  • _Startups
  • _Innovation
  • Markets
  • _Stocks
  • _Indices
  • _Commodities
  • _Crypto
  • _Currencies
  • _ETFs
  • Lifestyle
  • _Entertainment
  • _Culture
  • _Travel
  • _Food
  • _Health
  • _Parenting
  • Politics
  • _Military & Defense
  • _Law
  • _Education
  • Reviews
  • _Tech
  • _Streaming
  • _Tickets
  • _Kitchen
  • _Style
  • _Beauty
  • _Gifts
  • _Deals
  • Video
  • _Big Business
  • _Food Wars
  • _So Expensive
  • _Still Standing
  • _Boot Camp
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Artis
  • Trending
  • Tekno
  • Oto
  • Dunia
  • Gaya
  • Sehat
  • Bola
  • Olahraga
  • Foto
HEADLINE HARI INI
  • Beranda
  • Abuse of Power
  • Desa
  • Ekonomi Rakyat
  • HMI
  • Koperasi
  • Kuningan
  • Nepotisme
  • Pemerintahan Desa
  • Pemuda
  • Transparansi

Kuningan Darurat Nepotisme, Koperasi Desa Bukan Alat Politik!

Oleh Redaksi
Juni 13, 2025

Windusengkahan, KuninganSatu.com - Di tengah krisis kepercayaan terhadap institusi publik, praktik abuse of power dan nepotisme dalam seleksi pengurus Koperasi Desa Merah Putih di berbagai wilayah Kabupaten Kuningan kian menjadi sorotan. Proses seleksi yang seharusnya mengedepankan transparansi dan kompetensi, justru ditengarai dibajak oleh kepentingan elite lokal dan kroni politik.

Koperasi yang sejatinya menjadi lokomotif kemandirian ekonomi desa, kini menghadapi tantangan serius dalam menjaga integritas dan tujuan utamanya. Sejumlah laporan menyebutkan bahwa seleksi pengurus koperasi dilakukan secara tertutup, tanpa proses uji kompetensi terbuka, serta diarahkan oleh kekuatan di luar struktur koperasi itu sendiri.

"Ini bukan sekadar pelanggaran prosedur administratif, tetapi pengkhianatan terhadap semangat koperasi yang berbasis kolektivitas, keadilan, dan kemandirian rakyat," ungkap Firgy Ferdansyah, kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kuningan, Jum'at (13/6/2025).

Firgy menilai bahwa praktik penunjukan pengurus berdasarkan hubungan darah atau kedekatan politik sangat membahayakan masa depan koperasi desa. Menurutnya, kondisi ini berpotensi mengubah koperasi menjadi usaha pribadi, di mana keputusan tidak lagi mencerminkan musyawarah dan kepentingan bersama, melainkan untuk mengamankan kekuasaan di tingkat lokal.

“Koperasi bukan ruang politik kekeluargaan. Ia bukan alat untuk mengamankan loyalitas politik ataupun memperluas jaringan kekuasaan. Ketika meritokrasi dikalahkan oleh nepotisme, maka apatisme kolektif akan tumbuh dan desa akan kehilangan potensi terbaiknya,” tegas Firgy.

Firgy juga menyoroti dampak negatif terhadap generasi muda desa yang memiliki kapasitas dan semangat membangun kampung halaman. Banyak di antara mereka tersingkir hanya karena tidak memiliki akses ke lingkaran kekuasaan.

Lebih jauh, ia menyatakan bahwa praktik ini menggagalkan cita-cita ekonomi kerakyatan. Tanpa keberanian menegakkan prinsip keadilan dan kompetensi, koperasi tidak akan pernah menjadi lembaga yang mandiri dan berdaya saing. Lambat laun, koperasi akan kehilangan kepercayaan masyarakat dan fungsinya sebagai alat pemberdayaan ekonomi warga.

"Kritik ini bukan ditujukan kepada mereka yang berusia tua, melainkan pada sistem yang menutup ruang regenerasi dan pembaruan. Kami percaya bahwa idealisme pemuda adalah kekuatan perubahan," ujarnya.

Firgy menutup pernyataannya dengan ajakan agar masyarakat tidak tinggal diam. "Diam adalah bentuk pengkhianatan terhadap masa depan desa. Koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat tidak boleh dibiarkan menjadi dinasti baru yang mewarisi praktik feodalisme dengan wajah yang lebih sopan," pungkasnya.

Desakan untuk memperbaiki sistem seleksi pengurus koperasi dan memastikan keterlibatan warga desa secara adil dan transparan kini menjadi isu mendesak. Kabupaten Kuningan diharapkan dapat menjadi contoh bahwa perubahan dapat dimulai dari desa, dari koperasi, dan dari keberanian kolektif untuk menolak penyalahgunaan kekuasaan.

(red)
Tags:
  • Abuse of Power
  • Desa
  • Ekonomi Rakyat
  • HMI
  • Koperasi
  • Kuningan
  • Nepotisme
  • Pemerintahan Desa
  • Pemuda
  • Transparansi
Bagikan:
Baca juga
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terkait
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Tampilkan lebih banyak
Posting Komentar
Batal
Most popular
  • Korupsi di UPK Cibingbin Terbongkar, Nama Anggota DPRD dan ASN Ikut Disebut

    Juni 13, 2025
    Korupsi di UPK Cibingbin Terbongkar, Nama Anggota DPRD dan ASN Ikut Disebut
  • 9 Tokoh Kelahiran Kuningan yang Nama-nya Sudah Tidak Asing Lagi di Kancah Nasional

    April 26, 2025
    9 Tokoh Kelahiran Kuningan yang Nama-nya Sudah Tidak Asing Lagi di Kancah Nasional
  • Ribuan Rumah Subsidi di Kuningan Diduga Bermasalah, Rakyat dan Negara Dirugikan

    Mei 05, 2025
    Ribuan Rumah Subsidi di Kuningan Diduga Bermasalah, Rakyat dan Negara Dirugikan
  • Misteri Jalan Ciharendong: Kisah Mistis dan Kejadian Aneh yang Menghantui Pengendara

    April 27, 2025
    Misteri Jalan Ciharendong: Kisah Mistis dan Kejadian Aneh yang Menghantui Pengendara
  • Dana Desa Dialihkan Tanpa Musyawarah, Kepala Desa Diduga Langgar Aturan

    Mei 28, 2025
    Dana Desa Dialihkan Tanpa Musyawarah, Kepala Desa Diduga Langgar Aturan
Gila Temax
REDAKSI
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
Copyright © 2025 KASATU.ID from PT. SADAYA MEDIA UTAMA. All rights reserved.