Kuningan, KuninganSatu.com - Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, memberikan klarifikasi atas polemik yang berkembang terkait pembangunan mushola di lingkungan Pendopo Bupati Kuningan. Melalui sebuah video yang dipublikasikan pada Senin (7/7/2025), Bupati menyampaikan bahwa pembangunan mushola tersebut bukan merupakan proyek rehabilitasi Musholla Al-Asri yang sebelumnya dikritik, melainkan pembangunan mushola baru yang lokasinya berada di bagian depan pendopo dan tidak dibiayai menggunakan dana pemerintah.
“Ini bukan proyek rehab dan bukan menggunakan dana APBD. Mushola yang akan dibangun ini berada di bagian depan pendopo agar lebih mudah diakses masyarakat. Alhamdulillah, pembangunannya merupakan sumbangan dari seorang sahabat saya di Jakarta,” ujar Bupati Dian dalam video tersebut.
Ia menjelaskan bahwa sahabatnya tersebut pernah mengunjungi pendopo dan melaksanakan salat di mushola lama yang terletak di bagian belakang. Karena lokasi yang cukup tertutup dan sulit diakses, sang sahabat kemudian menyampaikan niatnya untuk membangun mushola baru di lokasi yang lebih strategis dan terbuka bagi masyarakat umum.
“Waktu itu beliau salat di mushola lama dan bilang musholanya terlalu di belakang. Lalu beliau menyampaikan niatnya untuk membangun mushola baru di lokasi yang lebih depan. Saya bersyukur karena ini bisa menjadi bentuk kepedulian terhadap kenyamanan ibadah masyarakat,” katanya.
Bupati juga menegaskan bahwa pembangunan mushola ini murni merupakan inisiatif pribadi dari donatur, tanpa campur tangan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Ia menepis tudingan bahwa pembangunan ini menggunakan skema voorfinanciering atau menjadi beban keuangan daerah dalam bentuk proyek pihak ketiga yang dibayar belakangan.
“Mushola lama tetap ada, tidak dibongkar, dan tidak direhab kembali. Ini mushola baru. Murni dari bantuan pribadi. Tidak ada uang negara di dalamnya,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten berharap, dengan adanya penjelasan ini, masyarakat dapat memahami duduk persoalan yang sebenarnya dan tidak terbawa oleh asumsi yang menyesatkan. Bupati Dian juga berharap mushola baru tersebut dapat menjadi tempat ibadah yang lebih terbuka, mudah diakses, dan mampu memakmurkan kawasan pendopo sebagai bagian dari ruang publik yang religius dan inklusif.
(red)