Dari Dapur Desa ke Malaysia! Maringgih Snack Buatan Ibu Dian Bikin Heboh Pasar Internasional
BREBES, KASATU.ID - Di salah satu desa terpencil Kabupaten Brebes, tepatnya Desa Indrajaya Kecamatan Salem, lahir sebuah kisah inspiratif dari UMKM Maringgih Snack milik Ibu Dian. Berbekal semangat kewirausahaan dan komitmen terhadap kualitas, usaha yang dimulai dari dapur rumah ini kini menembus pasar nasional bahkan internasional, hingga Negeri Jiran Malaysia.
Produk seperti peyek, kripik tempe, kripik pisang, hingga kue lodong telah dikenal di berbagai kalangan, membuktikan bahwa usaha rumahan pun mampu bersaing di pasar global. Inilah bukti nyata bahwa desa bukan penghalang untuk menembus dunia.
Kualitas Rasa dan Kemasannya Jadi Kunci Sukses
Maringgih Snack dikenal karena mempertahankan rasa autentik dari bahan alami tanpa pengawet. Proses produksi yang higienis, bahan baku segar, serta kemasan yang menarik dan tahan lama membuat produk Ibu Dian bersaing di pasar modern.
Produk unggulan seperti peyek kacang dan kripik tempe menjadi primadona, sementara sale pisang dan kripik bayam menawarkan pilihan sehat nan gurih. Kue lodong juga menghadirkan nostalgia jajanan tempo dulu yang mulai langka.
Ekspor ke Malaysia: Dari Komunitas Diaspora Hingga Lebaran
Peluang ekspor bermula dari komunitas diaspora Indonesia di Malaysia yang tertarik dengan produk Ibu Dian. Seiring meningkatnya permintaan, terutama saat Lebaran dan acara komunitas, Ibu Dian mulai rutin mengirim ke Kuala Lumpur dan Selangor.
Melalui promosi digital dan kerja sama dengan distributor, produk Maringgih Snack kini rutin melintasi batas negara. Ini jadi bukti UMKM pedesaan mampu menjangkau pasar global.
Buka Lapangan Kerja dan Berdayakan Warga Sekitar
Kesuksesan Ibu Dian juga berdampak besar bagi warga Desa Indrajaya. Kini lebih dari 10 warga terlibat dalam proses produksi Maringgih Snack, sebagian besar adalah ibu rumah tangga dan pemuda desa.
Mereka dilibatkan dalam berbagai tahap: pengirisan bahan, penggorengan, pengemasan, hingga distribusi. UMKM ini menjadi sumber penghidupan baru dan membangkitkan roda ekonomi desa.
Mahasiswa KKN Turut Berperan Dukung Digitalisasi UMKM
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan yang sedang melaksanakan KKN di Desa Indrajaya turut serta dalam mengembangkan Maringgih Snack. Mereka membantu membuat konten media sosial, mendesain ulang label produk, hingga membuat dokumentasi untuk pelatihan UMKM lainnya.
Ketua kelompok KKN, Azril Perliyansyah mengatakan, “Kami sangat terinspirasi oleh Ibu Dian. Ini pelajaran nyata bagi kami tentang semangat wirausaha berbasis lokal.” Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana akademisi dapat memberikan kontribusi nyata bagi ekonomi desa.
Kisah Maringgih Snack menjadi inspirasi luar biasa bahwa UMKM desa pun bisa mendunia. Semangat, inovasi, dan kolaborasi menjadi kunci utama. Diharapkan, langkah Ibu Dian membuka jalan bagi UMKM lain di Indonesia untuk bangkit dan bersaing di kancah global.