Didin Syafarudin: Kemerdekaan Hakiki Bukan di Atas Kertas, Tapi dalam Kepemimpinan Bersih!
KUNINGAN, KASATU.ID - Kemerdekaan sebuah negara sejatinya tidak hanya diukur dari terlepasnya belenggu penjajahan fisik, tetapi juga dari kualitas tata kelola pemerintahan. Hal itu ditegaskan oleh Didin Syafarudin, salah satu pemerhati sosial politik di Kabupaten Kuningan.
Menurut Didin, ada empat ciri utama yang harus tercermin dalam sebuah negara agar benar-benar disebut merdeka. Pertama, pemimpin tidak boleh terlibat dalam praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
“Integritas seorang pemimpin adalah fondasi. Kalau pemimpinnya bersih, maka birokrasi dan masyarakat akan mengikuti arah yang baik,” ujarnya, Minggu (17/8/2025).
Kedua, setiap kebijakan harus semata-mata dibuat untuk kepentingan rakyat. Didin menegaskan, ukuran keberhasilan sebuah pemerintahan bukan pada kepentingan elite, melainkan pada sejauh mana kesejahteraan masyarakat dapat diwujudkan.
“Kalau kebijakan hanya menguntungkan kelompok tertentu, itu artinya kita belum sepenuhnya merdeka,” katanya.
Ketiga, meritokrasi wajib dijunjung tinggi dalam setiap aspek penyelenggaraan negara. Pengambilan keputusan maupun penempatan jabatan, menurut Didin, harus berdasarkan kemampuan dan rekam jejak, bukan faktor suka atau tidak suka.
“Kalau meritokrasi diabaikan, maka yang muncul adalah ketidakadilan dan potensi konflik kepentingan,” ungkapnya.
Keempat, setiap keputusan negara harus memiliki dasar hukum yang jelas serta disampaikan secara transparan kepada publik. Keberanian seorang pemimpin untuk terbuka dan bertanggung jawab atas kebijakan yang diambil menjadi bukti bahwa negara benar-benar berpihak pada rakyat.
“Jika keempat indikator ini dijalankan, maka kemerdekaan bukan sekadar seremoni tahunan. Rakyat akan benar-benar merasakan manfaat dari kemerdekaan yang kita rayakan setiap 17 Agustus,” tegas Didin.
DIRGAHAYU INDONESIAKU... MERDEKA!!!
(red/roy)