Kajene Runiverse: Diprotes di Cigintung, Dianggap Hiburan di Cigembang
Di Perumahan Korpri Cigintung, dentuman musik saat waktu salat Magrib diprotes karena dianggap mengganggu kekhusyukan ibadah berjamaah. Otong, warga setempat sekaligus Ketua Ormas Raja Edan, menilai panitia lalai.
“Magrib itu waktu ibadah, tapi justru musik kencang diputar. Seolah panitia tidak peduli dengan suasana religius. Warga jelas terganggu,” ujarnya dengan tegas.
Berbeda dengan itu, di kawasan Cigembang yang menjadi titik start lari, warga justru menyampaikan sikap yang lebih longgar. Ketua RT setempat, Adong, mengatakan bahwa kegiatan tersebut tidak perlu dianggap masalah besar.
“Itu mah penilaian aja ya. Acara habis magrib, kegiatan habis Isya, waktu Isya masih banyak ya sampai jam 9. Jangan dianggap aja, wajar musik, hitung-hitung hiburan, yang penting jangan sampai lewat jam 11 malam,” kata Adong ketika dikonfirmasi via pesan singkat WhatsApp.
Ia menambahkan bahwa hiburan malam sebelumnya juga pernah ada di lingkungan mereka.
“Biasanya juga ada karaoke kemarin-kemarin di belakang sama warga sampai jam 11 nggak masalah.Waktu shalat tetap break,” ujarnya.
Dua pandangan berbeda ini memperlihatkan adanya dinamika di masyarakat. Sebagian merasa terganggu karena nilai religius terabaikan, sementara sebagian lainnya menilai wajar selama tidak melewati batas waktu dan tetap menghormati waktu salat.
Perbedaan respon warga menjadi catatan penting bagi panitia agar ke depan lebih matang dalam mengatur teknis acara, sehingga semangat olahraga dan budaya bisa berjalan selaras dengan nilai sosial-keagamaan masyarakat Kuningan.
Sementara itu hingga berita ini dipublikasi, panitia kegiatan yang dikonfirmasi belum memberikan pernyatan resmi tentang adanya keluhan dari warga khususnya warga Perumahan Korpri Cigintung sebelumnha.
(imm)