Nusantara Gilang Gemilang 2025, Ajang Bangkitkan UMKM Jawa Barat
KUNINGAN, KASATU.ID - Yayasan Pendidikan Husnul Khotimah kembali menghadirkan Nusantara Gilang Gemilang (NGG), sebuah ruang perjumpaan pelaku UMKM yang sarat dengan semangat spiritualitas dan kolaborasi. Tahun ini, kegiatan yang sudah berjalan sejak masa pandemi itu memasuki edisi kelima, Sabtu (23/8/2025), bertempat di Aula Pesantren Husnul Khotimah.
Acara tersebut menarik lebih dari seribu pelaku usaha kecil menengah yang datang dari Kuningan, Majalengka, Cirebon, hingga Indramayu. Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, hadir secara langsung untuk memberikan dorongan motivasi. Turut hadir pula Dandim 0615 Kuningan, Ketua DPRD Kuningan, sejumlah anggota DPRD, kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian, serta tamu undangan lain.
Mengusung tema “UMKM Berdaya Jawa Barat Meningkatkan Kualitas Produk Negeri, Membangun Pasar Mandiri”, NGG menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten dalam pengembangan usaha. Program ini sendiri digagas oleh Yayasan Pendidikan Husnul Khotimah bersama Alumni Grounded Business Coaching (GBC).
Pendiri NGG, Dr. Puguh Wiji Pamungkas, menjelaskan bahwa inisiatif ini lahir pada masa sulit pandemi Covid-19. Kala itu, tujuan utamanya ialah membangkitkan semangat UMKM agar mampu bertahan dan menumbuhkan pasar. Seiring waktu, NGG berkembang dan telah diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam sambutannya, Bupati Dian memaparkan data terbaru dimana hingga Agustus 2025, Kuningan memiliki sekitar 84.500 UMKM aktif, dengan kontribusi 41 persen terhadap PDRB daerah. Angka itu sekaligus mencerminkan besarnya peran UMKM sebagai penopang utama ekonomi, tidak hanya di Kuningan, tetapi juga di level nasional.
“UMKM Kuningan saat ini mampu menyerap sekitar 152 ribu tenaga kerja. Artinya, UMKM benar-benar menjadi jawaban atas persoalan pengangguran yang masih tinggi, bahkan di atas rata-rata Jawa Barat dan nasional,” ujar Bupati dengan penuh kebanggaan.
Meski demikian, ia juga mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan. Digitalisasi UMKM baru menyentuh angka 32 persen, sementara akses permodalan dari perbankan masih terbatas. Selain itu, kualitas produk, kemasan, hingga keterhubungan dengan pasar yang lebih luas juga menjadi tantangan nyata.
“Masalah ini bukan hanya di Kuningan, tapi di banyak daerah. Karena itu, peningkatan kapasitas pelaku usaha menjadi penting agar UMKM bisa melangkah lebih jauh,” tambahnya.
Melalui NGG, Bupati berharap para pelaku UMKM memperoleh inspirasi dan pengetahuan praktis dari para motivator, kemudian mengaplikasikannya dalam mengembangkan usaha. Ia pun menegaskan target lima tahun ke depan: UMKM Kuningan harus lebih berdaya saing, seiring dengan pengembangan destinasi unggulan daerah.
“Kolaborasi menjadi kunci. Jika UMKM dan pariwisata tumbuh bersama, maka Kuningan akan dikenal bukan hanya di Jawa Barat, tetapi juga secara nasional,” tutupnya optimistis.
(imm)