Presiden Prabowo: Wong Cilik Iso Gemuyu, Itulah Tujuan Kemerdekaan Yang Sesungguhnya!
Foto: Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto (Dok. Sekretariat Negara)
JAKARTA, KASATU.ID - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR dan DPD RI di Jakarta, Jumat (15/8/2025). Dalam pidato perdananya menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Presiden menegaskan komitmen pemerintahannya untuk memberantas korupsi, memperkuat kedaulatan ekonomi, dan menyejahterakan rakyat.
Presiden membuka pidato dengan mengenang perjuangan bangsa sejak proklamasi 17 Agustus 1945 serta mengapresiasi kerja keras para presiden terdahulu. Ia menekankan bahwa tujuan kemerdekaan adalah membebaskan bangsa dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan.
“Negara kita harus berdaulat secara ekonomi dan mampu memenuhi kebutuhan pangan kita sendiri,” ujar Presiden.
Lawan Korupsi dan Selamatkan APBN
Presiden Prabowo menyoroti persoalan korupsi yang masih merajalela di berbagai institusi. Ia mengungkapkan bahwa sejak awal kepemimpinannya, pemerintah berhasil menyelamatkan Rp300 triliun dari potensi kebocoran APBN yang rawan diselewengkan. Anggaran tersebut dialihkan untuk program produktif yang langsung dirasakan masyarakat.
“Kekuasaan yang tidak diawasi akan korup. Karena itu saya tidak punya pilihan lain selain memimpin upaya pemberantasan korupsi,” tegasnya.
Kemandirian Pangan dan Program Gizi
Di bidang pangan, Presiden melaporkan Indonesia kini surplus beras dengan cadangan lebih dari 4 juta ton, sekaligus mulai kembali mengekspor beras dan jagung. Pemerintah juga menaikkan harga beli gabah menjadi Rp6.500/kg demi meningkatkan kesejahteraan petani.
Selain itu, program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 20 juta anak dan ibu hamil/menyusui hanya dalam delapan bulan. Program ini, kata Presiden, tidak hanya meningkatkan kehadiran anak di sekolah, tetapi juga menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru di sektor pertanian dan UMKM.
Pendidikan, Teknologi, dan Kesehatan
Di sektor pendidikan, Presiden menyebut pemerintah telah merenovasi lebih dari 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah. Sebanyak 288.000 layar pintar akan segera didistribusikan ke sekolah-sekolah di pelosok. Pemerintah juga mendirikan 100 Sekolah Rakyat dan menargetkan 300 sekolah serupa untuk mendukung anak-anak dari keluarga miskin.
Sementara itu, di bidang kesehatan, program Cek Kesehatan Gratis telah dimanfaatkan oleh lebih dari 18 juta warga. Pemerintah juga tengah meningkatkan kelas 66 rumah sakit di berbagai daerah, serta mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus Sanur sebagai pusat layanan medis internasional.
Pertahanan dan Politik Luar Negeri
Presiden menegaskan pentingnya memperkuat pertahanan nasional di tengah situasi geopolitik global yang tidak menentu. Tahun ini, pemerintah membentuk sejumlah komando baru di TNI AD, AL, dan AU sebagai bagian dari doktrin Sishankamrata (Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta).
Di kancah internasional, Indonesia resmi bergabung dengan BRICS, menyelesaikan perundingan dagang dengan Uni Eropa dan Amerika, serta aktif memperjuangkan pengakuan Palestina melalui solusi dua negara.
Indonesia Incorporated
Mengakhiri pidatonya, Presiden Prabowo mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan bergotong royong dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan.
“Wong cilik iso gemuyu. Itulah tujuan kemerdekaan yang sesungguhnya. Kita harus bekerja sama, kita harus wujudkan Indonesia Incorporated,” pungkasnya.
(red/roy)