Tangkolo Geber Dana Desa 2025! Melon Greenhouse & Ikan Nila Jadi Andalan Ekonomi
Foto: Budidaya melon greenhouse Desa Tangkolo (dok. Pemdes Tangkolo)
KUNINGAN, KASATU.ID - Desa Tangkolo, Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan, tahun ini menaruh fokus besar pada budidaya melon sistem greenhouse dan ikan nila sebagai strategi memperkuat ketahanan pangan dan menggerakkan roda ekonomi desa. Langkah ini merupakan implementasi Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2025 tentang Panduan Penggunaan Dana Desa untuk Ketahanan Pangan, dengan pengelolaan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Kepala Desa Tangkolo, H. Yoyo Sunaro, menegaskan bahwa program ini menjadi bukti nyata upaya desa menuju kemandirian pangan, daya saing ekonomi, dan potensi wisata.
“Kami ingin Desa Tangkolo tidak hanya dikenal sebagai penghasil produk pangan berkualitas, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan destinasi agrowisata di Kabupaten Kuningan,” ujarnya, Kamis (14/8/2025).
Program ini berlandaskan arahan Kepmendesa PDTT No. 3 Tahun 2025 yang mengamanatkan optimalisasi Dana Desa untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat. Desa Tangkolo menilai sektor hortikultura (melon greenhouse) dan perikanan (ikan nila) memiliki potensi ekonomi tinggi, peluang pasar luas, dan dampak langsung terhadap pendapatan serta ketersediaan pangan warga.
Proses dan Alur Tahapan Program
1. Perencanaan dan Musyawarah Desa - Pemerintah desa, BPD, dan BUMDes menyusun rencana kerja, menentukan komoditas unggulan, dan menyepakati sistem pengelolaan.
2. Pembangunan Sarana dan Prasarana - Membangun greenhouse modern untuk melon dan kolam budidaya ikan nila, dilengkapi sistem irigasi, aerasi, dan peralatan pendukung.
3. Pengadaan Benih dan Bibit - Memilih varietas melon berkualitas tinggi dan benih ikan nila unggul yang tahan penyakit dan berproduktivitas tinggi.
4. Pelaksanaan Budidaya - Penanaman melon dengan teknik modern dan pemeliharaan ikan nila dengan pengelolaan air berkelanjutan.
5. Pemeliharaan dan Monitoring - Pengawasan rutin pertumbuhan tanaman dan ikan, pemberian pakan terukur, pengendalian hama, serta pengecekan kualitas air.
6. Panen dan Pemasaran - Melon dan ikan nila dipasarkan ke pasar lokal, regional, serta peluang kemitraan dengan distributor.
7. Pengembangan Lanjutan - Mengintegrasikan program dengan wisata edukasi (agrowisata) dan pelatihan bagi petani serta peternak.
Target dan Tujuan Program mencakup peningkatan sumber daya manusia desa melalui pelatihan ketahanan pangan nabati dan hewani, peningkatan pendapatan per kapita masyarakat, peningkatan Pendapatan Asli Desa (PAD), penyerapan tenaga kerja khususnya bagi generasi muda, menjadi pusat edukasi teknologi budidaya modern, serta pengembangan potensi agrowisata desa.
.RED