Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
KaSatu.id - To The Point

KaSatu.id - To The Point

  • Business
  • _Strategy
  • _Economy
  • _Finance
  • _Retail
  • _Advertising
  • _Careers
  • _Media
  • _Real Estate
  • _Small Business
  • _The Better Work Project
  • _Personal Finance
  • Tech
  • _Science
  • _AI
  • _Enterprise
  • _Transportation
  • _Startups
  • _Innovation
  • Markets
  • _Stocks
  • _Indices
  • _Commodities
  • _Crypto
  • _Currencies
  • _ETFs
  • Lifestyle
  • _Entertainment
  • _Culture
  • _Travel
  • _Food
  • _Health
  • _Parenting
  • Politics
  • _Military & Defense
  • _Law
  • _Education
  • Reviews
  • _Tech
  • _Streaming
  • _Tickets
  • _Kitchen
  • _Style
  • _Beauty
  • _Gifts
  • _Deals
  • Video
  • _Big Business
  • _Food Wars
  • _So Expensive
  • _Still Standing
  • _Boot Camp
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Artis
  • Trending
  • Tekno
  • Oto
  • Dunia
  • Gaya
  • Sehat
  • Bola
  • Olahraga
  • Foto
HEADLINE HARI INI
  • Beranda
  • Andika Ramadhan
  • Kuningan
  • Opini
  • Sosok

Ratusan Kendaraan Pemda “Raib”: Bobroknya Tata Kelola Aset di Kuningan

Oleh Redaksi
April 25, 2025


Oleh: Andika Ramadhan

New Padjadjaran Institute



Sebuah Fakta yang Menggelisahkan. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK tahun 2023 menelanjangi fakta getir 123 unit kendaraan bermotor milik Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan tidak diketahui keberadaannya. Angka itu bukan sekadar statistik ia adalah indikator betapa rapuhnya sistem pengelolaan barang milik daerah (BMD) yang mestinya dijaga sebagai amanah publik.


Tujuh Satuan Kerja Perangkat Daerah mulai dari Sekretariat Daerah hingga Dinas Kesehatan terseret dalam pusaran persoalan ini. Ironisnya, sebagian pejabat justru merespons dengan dalih “sudah lama hilang” atau melempar tanggung jawab antar divisi. Sikap itu menandakan bahwa pembiaran telah menjelma budaya birokrasi.


Kasus paling mencolok terungkap di lingkungan Setda satu unit Honda CRF 2019 ternyata masih asyik dipakai mantan Wakil Bupati satu unit lain di tangan eks Ajudan Bupati. Fenomena ini mengafirmasi frasa klasik state capture di mana pejabat merasa berhak mewarisi fasilitas negara setelah lengser. Praktik seperti ini, bila didiamkan, akan melanggengkan mental feodal dalam tubuh birokrasi.


Pejabat DPUTR mengeluhkan syarat penghapusan aset yang mensyaratkan dokumentasi fisik. Bagaimana mungkin memotret kendaraan yang sudah ghaib. Persyaratan semacam ini memang membuka jalan buntu administrasi, kelemahan aturan bukan alasan untuk tunduk pada status quo, justru ia menjadi mandat merevisi SOP agar lebih adaptif. Misalnya, mengganti bukti foto dengan Berita Acara Kehilangan yang diverifikasi aparat penegak hukum.


Publik harus peduli, karena setiap kendaraan yang hilang adalah uang rakyat yang mencair sia‑sia. Di tengah keterbatasan fiskal termasuk pemotongan anggaran Damkar 50% yang baru‑baru ini kami soroti kehilangan satu motor saja ibarat mencongkel bata dari fondasi rumah. lama kelamaan, bangunan bernama pelayanan publik bisa runtuh.


Bupati wajib membentuk gugus tugas melibatkan Inspektorat, Kejaksaan, kepolisian, dan unsur masyarakat sipil. Targetnya jelas lacak, tarik, atau proses hukum aset yang dikuasai tanpa hak.


Publikasikan daftar lengkap aset hilang nomor polisi, tipe, tahun di situs resmi pemda. Biarkan warga ikut mencari crowdsourcing adalah senjata melawan gelap.Hilangkan syarat dokumentasi fisik bagi aset yang nyata‑nyata hilang. Cukup Berita Acara Kehilangan yang disahkan aparat berwenang untuk memproses penghapusan atau ganti rugi.


Aparat jangan menunggu laporan. Potensi kerugian negara memenuhi unsur Pasal 2‑3 UU Tipikor penyelidikan bisa digelar ex‑officio. Implementasi kode QR atau RFID pada setiap kendaraan, terhubung ke dashboard real‑time. Ketika jabatan berganti, serah‑terima aset berlangsung transparan dan terukur.


Hilangnya ratusan kendaraan bukan sekadar “ketidaktahuan” birokrat ia adalah cermin retaknya integritas pengelolaan keuangan daerah. Jika pemerintah tidak segera bertindak, masyarakat patut khawatir bahwa aset publik lain tanah, bangunan, bahkan anggaran sosial akan menyusul lenyap di balik labirin administrasi.


Kuningan membutuhkan gebrakan, bukan kealpaan. Dan reformasi tata kelola aset adalah batu loncatan pertama menuju birokrasi yang bersih, transparan, dan akuntabel.


(red)

Tags:
  • Andika Ramadhan
  • Kuningan
  • Opini
  • Sosok
Bagikan:
Baca juga
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terkait
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Tampilkan lebih banyak
Posting Komentar
Batal
Most popular
  • Korupsi di UPK Cibingbin Terbongkar, Nama Anggota DPRD dan ASN Ikut Disebut

    Juni 13, 2025
    Korupsi di UPK Cibingbin Terbongkar, Nama Anggota DPRD dan ASN Ikut Disebut
  • 9 Tokoh Kelahiran Kuningan yang Nama-nya Sudah Tidak Asing Lagi di Kancah Nasional

    April 26, 2025
    9 Tokoh Kelahiran Kuningan yang Nama-nya Sudah Tidak Asing Lagi di Kancah Nasional
  • Ribuan Rumah Subsidi di Kuningan Diduga Bermasalah, Rakyat dan Negara Dirugikan

    Mei 05, 2025
    Ribuan Rumah Subsidi di Kuningan Diduga Bermasalah, Rakyat dan Negara Dirugikan
  • Misteri Jalan Ciharendong: Kisah Mistis dan Kejadian Aneh yang Menghantui Pengendara

    April 27, 2025
    Misteri Jalan Ciharendong: Kisah Mistis dan Kejadian Aneh yang Menghantui Pengendara
  • Dana Desa Dialihkan Tanpa Musyawarah, Kepala Desa Diduga Langgar Aturan

    Mei 28, 2025
    Dana Desa Dialihkan Tanpa Musyawarah, Kepala Desa Diduga Langgar Aturan
Gila Temax
REDAKSI
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
Copyright © 2025 KASATU.ID from PT. SADAYA MEDIA UTAMA. All rights reserved.