Setelah Bupati, Kini Nomor Whatsapp Pimpinan BAZNAS Kuningan Yang Diduga Diretas
KUNINGAN, KASATU.ID - Setelah kabar peretasan nomor WhatsApp Bupati Kuningan mencuat, kini giliran salah satu Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kuningan, H. Yusron, yang dilaporkan mengalami gangguan pada nomor WhatsApp pribadinya.
Informasi ini disampaikan melalui akun resmi Instagram Baznas Kuningan, @baznaskab.kuningan, pada Minggu (27/7/2025) sore. Dalam unggahan singkat tersebut, Baznas Kuningan menyatakan bahwa nomor WhatsApp H Yusron untuk sementara tidak aktif karena mengalami kendala teknis.
“Apabila ada WhatsApp yang mengatasnamakan Pak H Yusron, mohon diabaikan,” tulis pihak Baznas.
Dugaan Peretasan Masih Didalami
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi resmi apakah gangguan tersebut merupakan bentuk peretasan atau hanya masalah teknis. Namun, mengingat maraknya penyalahgunaan nomor pejabat publik untuk modus penipuan digital, masyarakat diminta lebih waspada.
Sejumlah sumber internal mengungkapkan bahwa komunikasi resmi dari Ketua Baznas Kuningan saat ini sedang dibatasi hingga pengamanan akun pribadi selesai dilakukan.
Potensi Modus Penipuan Digital
Kejadian ini menambah daftar pejabat Kuningan yang berpotensi menjadi sasaran kejahatan digital. Sebelumnya, nomor WhatsApp Bupati Kuningan dan ajudannya juga dilaporkan diretas, dengan modus pelaku mengirimkan pesan untuk meminta pinjaman dana ke sejumlah pihak.
Jika benar ini adalah kasus serupa, pelaku bisa memanfaatkan nama baik H Yusron untuk memanipulasi korban, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan kelembagaan atau emosional dengan Baznas.
Imbauan kepada Masyarakat
Baznas Kabupaten Kuningan meminta masyarakat untuk tidak menanggapi pesan mencurigakan yang mengatasnamakan pimpinan lembaga tersebut, khususnya permintaan bantuan dana, transfer uang, atau hal yang bersifat pribadi.
Pihak Baznas juga akan segera melakukan langkah-langkah pemulihan serta koordinasi dengan aparat dan tim keamanan digital jika ditemukan indikasi peretasan.
"Mohon kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa berhati-hati dan memverifikasi setiap pesan yang mencurigakan, terutama yang mencatut nama pejabat publik," bunyi imbauan yang dirilis melalui kanal resmi.
.RED
