Notification

×

Iklan

Iklan

Bonus Demografi Cirebon: Banyak Usaha, Tapi Masih Banyak yang Menganggur

Rabu, 16 Juli 2025 | Juli 16, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-16T04:03:37Z

CIREBON, KASATU.ID - Kabupaten Cirebon menghadapi paradoks pembangunan: di satu sisi, daerah ini memiliki potensi besar dari dominasi penduduk usia produktif dan semangat wirausaha tinggi, namun di sisi lain, angka pengangguran terbuka masih menyentuh angka 84.993 jiwa.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru mencatat bahwa dari total penduduk usia kerja, sebanyak 1.176.783 jiwa telah bekerja, mayoritas adalah laki-laki. Dari jumlah tersebut, 283.505 jiwa menjalankan usaha sendiri, mengindikasikan tingginya jiwa kewirausahaan lokal.

Sektor jasa menjadi tulang punggung ekonomi dengan total pekerja mencapai 691.692 jiwa. Ketergantungan terhadap sektor ini menggambarkan pergeseran struktur ekonomi masyarakat, dari sektor primer ke tersier.

Namun, tantangan nyata justru muncul di balik bonus demografi. Kelompok usia 25-29 tahun menjadi dominan dengan total 202.472 jiwa, diikuti usia 35-39 tahun (199.745) dan 30-34 tahun (197.640). Tanpa intervensi serius dalam penciptaan lapangan kerja dan pelatihan, kelompok ini bisa berubah menjadi beban sosial.

Jumlah penduduk Kabupaten Cirebon kini mencapai 2.387.961 jiwa, tersebar di 40 kecamatan dan 224 desa serta kelurahan. Kecamatan terpadat adalah Sumber (104.997 jiwa), diikuti Plumbon, Gunungjati, dan Mundu.

Sebagai wilayah perbatasan Jawa Barat dengan Jawa Tengah dan bagian dari jalur vital Pantura, Cirebon seharusnya bisa memaksimalkan bonus demografi melalui strategi ekonomi yang berbasis pada penguatan UMKM, reformasi kebijakan ketenagakerjaan, dan stimulus permodalan.

Tanpa itu, ledakan usia produktif bisa menjadi potensi yang gagal dimanfaatkan, dan justru menambah daftar panjang problem sosial ekonomi di kawasan Pantura bagian timur ini.

.RED
×
Berita Terbaru Update