Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
KaSatu.id - To The Point

KaSatu.id - To The Point

  • Business
  • _Strategy
  • _Economy
  • _Finance
  • _Retail
  • _Advertising
  • _Careers
  • _Media
  • _Real Estate
  • _Small Business
  • _The Better Work Project
  • _Personal Finance
  • Tech
  • _Science
  • _AI
  • _Enterprise
  • _Transportation
  • _Startups
  • _Innovation
  • Markets
  • _Stocks
  • _Indices
  • _Commodities
  • _Crypto
  • _Currencies
  • _ETFs
  • Lifestyle
  • _Entertainment
  • _Culture
  • _Travel
  • _Food
  • _Health
  • _Parenting
  • Politics
  • _Military & Defense
  • _Law
  • _Education
  • Reviews
  • _Tech
  • _Streaming
  • _Tickets
  • _Kitchen
  • _Style
  • _Beauty
  • _Gifts
  • _Deals
  • Video
  • _Big Business
  • _Food Wars
  • _So Expensive
  • _Still Standing
  • _Boot Camp
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Artis
  • Trending
  • Tekno
  • Oto
  • Dunia
  • Gaya
  • Sehat
  • Bola
  • Olahraga
  • Foto
HEADLINE HARI INI
  • Beranda
  • APBD Kuningan
  • Bantuan Sosial
  • Bupati Kuningan
  • Donny Sigakole
  • DPKPP
  • Korupsi
  • Kuningan
  • Pekat IB
  • Rumah Tidak Layak Huni
  • Rutilahu

Donny Sigakole: Rutilahu Itu Bukan Bantuan, Tapi Proyek!

Oleh Redaksi
Juli 14, 2025


KUNINGAN, KASATU.ID - Program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Kabupaten Kuningan kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, Wakil Ketua Organisasi Masyarakat Pekat IB Kabupaten Kuningan, Donny Sigakole, mengungkap sejumlah dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan program tersebut yang dinilai tidak tepat sasaran dan sarat kepentingan pribadi.


Menurut Donny, meskipun Bupati Kuningan kerap membagikan aktivitas blusukannya ke rumah-rumah warga yang tidak layak huni melalui media sosial, namun realitas di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak rumah warga miskin yang belum tersentuh bantuan, meski program Rutilahu telah berlangsung bertahun-tahun. “Yang didatangi Bupati itu baru sebagian kecil. Yang tidak kelihatan jauh lebih banyak lagi. Aneh, kenapa selama ini belum tersentuh oleh pemerintah sebelumnya padahal anggaran programnya ada,” ujar Donny, Senin (14/7/2025).


Ia mengungkapkan, khusus untuk Program Rutilahu yang menggunakan dana APBD Kabupaten Kuningan sejak tahun 2022, masih menyisakan tunggakan pembayaran kepada toko penyuplai bahan bangunan dan masyarakat penerima untuk biaya HOK (Hari Orang Kerja). “Hingga saat ini masih ada sekitar Rp1,5 miliar yang belum dibayarkan dari total lebih dari Rp6 miliar,” ungkapnya.


Padahal, dari rincian anggaran yang diberikan, setiap penerima mendapatkan alokasi Rp17,5 juta yang terdiri dari Rp15 juta untuk bahan bangunan dan Rp2,5 juta untuk biaya HOK. Namun ironisnya, menurut Donny, pembayaran untuk program-program di Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) terus berjalan, termasuk untuk pembangunan jalan ke pemukiman.


“Ini karena program dijadikan ladang bisnis oleh oknum di dinas, mulai dari kepala bidang, kepala dinas, bahkan diduga ada keterlibatan anggota dewan lewat program aspirasi. Kalau Kabid-nya seperti ini, harusnya tidak cocok duduk di jabatan itu,” tegasnya.


Lebih lanjut, Donny juga menyoroti Program Rutilahu yang berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan data yang diterimanya, dari tahun 2019 hingga 2023, pembangunan rumah tidak layak huni di Kuningan melebihi target RPJMD, yakni 8.431 unit dari target 6.778 atau mencapai 124,38 persen. Meski capaian ini terkesan positif, ia mempertanyakan kenapa masih banyak rumah yang belum tersentuh bantuan.


“Kalau angkanya segitu besar dan capaiannya lebih dari 100 persen, kenapa pak Bupati masih menemukan rumah warga yang rusak parah di lapangan?” tanyanya heran.


Donny bahkan menyebut bahwa Rutilahu bukan lagi menjadi program untuk membantu rakyat miskin, tetapi telah menjadi "program bagi-bagi duit" dengan dalih membantu orang susah. “Seringkali yang rumahnya benar-benar rusak parah malah tidak disentuh. Katanya biar bantuan tetap turun tiap tahun. Yang dapat justru keluarga RT, RW, LPM, dan perangkat desa,” ungkapnya.


Menurutnya, mekanisme penentuan penerima bantuan pun rawan manipulasi karena ditentukan oleh LPM dan RT, bukan berdasarkan kondisi rumah sesungguhnya. LPM juga berperan dalam memilih toko bangunan yang akan menjadi penyuplai material, di mana seringkali terjadi kongkalikong dengan imbalan fee tertentu dari toko.


Lebih parahnya lagi, kata Donny, masyarakat penerima bantuan dipaksa menyepakati harga bahan yang sudah ditentukan dalam rapat dan dituangkan dalam surat kesepakatan. "Lucunya, surat kesepakatan di berbagai desa itu isinya persis sama, harga barangnya pun sama persis. Padahal ada banyak pihak yang hadir sebagai saksi dalam rapat itu, mulai dari korfas provinsi, DPKPP, Babinsa, Babinpol, kades, hingga camat," paparnya.


Ia juga menuding bahwa harga bahan bangunan yang ditentukan lebih tinggi dari harga pasaran dengan alasan dihutangkan dua bulan, tanpa dasar hukum yang jelas. Akibatnya, warga yang seharusnya mendapatkan 10 sak semen hanya menerima 5 sak. Donny menyebut ada satu toko bangunan di Kecamatan Kramatmulya yang sering menjadi penyuplai utama bahan bangunan program Rutilahu dan diduga menguasai lebih dari 70% kuota kabupaten.


"Bahkan kualitas bahan bangunan yang diberikan pun banyak yang di bawah standar kementerian. Ini jelas merugikan warga penerima," kata Donny.


Sebagai bentuk respons atas keprihatinan tersebut, Donny berencana membentuk satuan tenaga sosial independen yang akan bergerak membantu rakyat miskin di luar program pemerintah. "Kami akan buat gerakan Bantu Bupati Menolong Rakyat Susah tanpa dana pemerintah. Dana dari donatur dan hibah sudah ada, tinggal dilaksanakan saja," ujarnya optimis.


Donny berharap agar para pejabat terkait, termasuk "wasit-wasit" pengawas program di lapangan, bisa lebih tegas dan tidak terlibat dalam praktik-praktik curang yang menyengsarakan warga miskin.


.RED

Tags:
  • APBD Kuningan
  • Bantuan Sosial
  • Bupati Kuningan
  • Donny Sigakole
  • DPKPP
  • Korupsi
  • Kuningan
  • Pekat IB
  • Rumah Tidak Layak Huni
  • Rutilahu
Bagikan:
Baca juga
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terkait
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Tampilkan lebih banyak
Posting Komentar
Batal
Most popular
  • Korupsi di UPK Cibingbin Terbongkar, Nama Anggota DPRD dan ASN Ikut Disebut

    Juni 13, 2025
    Korupsi di UPK Cibingbin Terbongkar, Nama Anggota DPRD dan ASN Ikut Disebut
  • 9 Tokoh Kelahiran Kuningan yang Nama-nya Sudah Tidak Asing Lagi di Kancah Nasional

    April 26, 2025
    9 Tokoh Kelahiran Kuningan yang Nama-nya Sudah Tidak Asing Lagi di Kancah Nasional
  • Ribuan Rumah Subsidi di Kuningan Diduga Bermasalah, Rakyat dan Negara Dirugikan

    Mei 05, 2025
    Ribuan Rumah Subsidi di Kuningan Diduga Bermasalah, Rakyat dan Negara Dirugikan
  • Misteri Jalan Ciharendong: Kisah Mistis dan Kejadian Aneh yang Menghantui Pengendara

    April 27, 2025
    Misteri Jalan Ciharendong: Kisah Mistis dan Kejadian Aneh yang Menghantui Pengendara
  • Dana Desa Dialihkan Tanpa Musyawarah, Kepala Desa Diduga Langgar Aturan

    Mei 28, 2025
    Dana Desa Dialihkan Tanpa Musyawarah, Kepala Desa Diduga Langgar Aturan
Gila Temax
REDAKSI
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
Copyright © 2025 KASATU.ID from PT. SADAYA MEDIA UTAMA. All rights reserved.