Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
KaSatu.id - To The Point

KaSatu.id - To The Point

  • Business
  • _Strategy
  • _Economy
  • _Finance
  • _Retail
  • _Advertising
  • _Careers
  • _Media
  • _Real Estate
  • _Small Business
  • _The Better Work Project
  • _Personal Finance
  • Tech
  • _Science
  • _AI
  • _Enterprise
  • _Transportation
  • _Startups
  • _Innovation
  • Markets
  • _Stocks
  • _Indices
  • _Commodities
  • _Crypto
  • _Currencies
  • _ETFs
  • Lifestyle
  • _Entertainment
  • _Culture
  • _Travel
  • _Food
  • _Health
  • _Parenting
  • Politics
  • _Military & Defense
  • _Law
  • _Education
  • Reviews
  • _Tech
  • _Streaming
  • _Tickets
  • _Kitchen
  • _Style
  • _Beauty
  • _Gifts
  • _Deals
  • Video
  • _Big Business
  • _Food Wars
  • _So Expensive
  • _Still Standing
  • _Boot Camp
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Artis
  • Trending
  • Tekno
  • Oto
  • Dunia
  • Gaya
  • Sehat
  • Bola
  • Olahraga
  • Foto
HEADLINE HARI INI
  • Beranda
  • Dinas Sosial
  • Hari Anak Nasional
  • Kabupaten Kuningan
  • Kekerasan Anak
  • Kriminalitas
  • MPK
  • Pedofilia
  • Perlindungan Anak
  • Tawuran Pelajar
  • Yudi Setiadi

Kado Pahit Hari Anak Nasional, Yudi: Predator Seksual Berkeliaran!

Oleh Redaksi
Juli 24, 2025

KUNINGAN, KASATU.ID - Aktivis Masyarakat Peduli Kuningan (MPK), Yudi Setiadi, mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap kondisi anak-anak di Kabupaten Kuningan yang hingga kini masih menghadapi ancaman serius berupa kekerasan seksual, eksploitasi, penelantaran, hingga potensi kekerasan remaja.

“Hari Anak Nasional seharusnya menjadi momen perayaan akan tumbuh kembang anak dalam suasana aman, sehat, dan penuh kasih. Tapi faktanya, di Kuningan, peringatan ini justru diwarnai oleh kenyataan pahit yang memprihatinkan,” ujar Yudi, Kamis (24/7/2025).

Berdasarkan data Dinas Sosial P3AKB Kabupaten Kuningan, sepanjang tahun 2024 tercatat sedikitnya 66 anak menjadi korban kekerasan. Dari jumlah tersebut, 47 anak memerlukan perlindungan khusus karena menjadi korban kekerasan seksual, eksploitasi ekonomi, penelantaran, dan kekerasan dalam rumah tangga.

"Dan yang lebih mengkhawatirkan, tren ini belum mereda. Di paruh pertama 2025 saja, laporan kekerasan anak yang masuk ke Unit PPA Polres Kuningan dan lembaga pendamping justru meningkat,” tegas Yudi.

Ia menambahkan, korban kekerasan seksual bukan hanya mengalami luka fisik, namun juga luka psikologis yang sangat dalam dan berkelanjutan. Trauma, kecemasan, mimpi buruk, hingga depresi berat kerap ditemukan pada korban. Tak jarang, para korban menarik diri dari lingkungan dan kehilangan kepercayaan sosial.

“Lebih menyakitkan lagi, sebagian besar pelaku adalah orang-orang terdekat—guru, tetangga, saudara, bahkan tokoh masyarakat. Banyak dari mereka masih bebas berkeliaran karena minimnya keberanian masyarakat untuk melapor dan kurangnya pendampingan hukum,” ucapnya.

Yudi menekankan bahwa diam bukan solusi. “Korban bukan aib. Melaporkan kekerasan adalah bentuk keberanian. Itu adalah langkah awal menuju pemulihan,” tegasnya.

Tak hanya itu, MPK juga mencatat meningkatnya potensi kekerasan remaja, seperti aksi tawuran antarpelajar tingkat SMP di beberapa titik wilayah Kuningan. Anak-anak usia di bawah umur semakin rentan terseret dalam perilaku destruktif akibat kurangnya perhatian, minimnya ruang aman, dan lemahnya pembinaan karakter.

“Kita tidak bisa membiarkan situasi ini terus berkembang. Pemerintah daerah harus segera mengambil langkah nyata melalui Dinas Pendidikan, Dinas Sosial P3AKB, dan lembaga terkait lainnya untuk mencegah eskalasi kekerasan remaja,” kata Yudi.

Menurutnya, kondisi ini tidak bisa dibebankan hanya pada satu institusi. Dinas Sosial P3AKB sudah kewalahan, aparat penegak hukum terbatas, pendamping kekurangan sumber daya, dan sekolah pun banyak yang belum siap merespons kompleksitas kasus kekerasan anak.

“Kita butuh pendekatan lintas sektor yang solid dan terkoordinasi. Ini bukan masalah satu dinas saja, ini krisis perlindungan anak yang harus menjadi perhatian serius seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat,” ujar Yudi.

Lebih lanjut, MPK mendesak seluruh elemen Pemkab Kuningan termasuk Dinas Sosial P3AKB, Dinas Pendidikan, DP3A, dan DPRD untuk segera turun tangan.

“Bukan hanya sosialisasi, tapi pembinaan struktural di sekolah, penanganan serius terhadap korban, dan penegakan hukum tanpa kompromi terhadap pelaku kekerasan seksual. Hukuman maksimal adalah keharusan demi efek jera,” seru Yudi.

Ia mengingatkan agar label “Kabupaten Ramah Anak” tidak menjadi slogan kosong. “Kalau tidak ada tindakan nyata, jangan sampai Kuningan malah dikenal sebagai Kabupaten Tidak Ramah Anak. Itu akan menjadi ironi yang menyakitkan bagi kita semua,” tandasnya.

Di akhir pernyataannya, Yudi menegaskan bahwa MPK akan terus mendampingi para korban, menyuarakan keadilan, dan melawan segala bentuk kekerasan terhadap anak.

“Kami berdiri bersama anak-anak yang terluka. Kami tidak akan diam sampai tidak ada lagi anak yang takut hidup di tanah kelahirannya sendiri,” pungkasnya.

.RED
Tags:
  • Dinas Sosial
  • Hari Anak Nasional
  • Kabupaten Kuningan
  • Kekerasan Anak
  • Kriminalitas
  • MPK
  • Pedofilia
  • Perlindungan Anak
  • Tawuran Pelajar
  • Yudi Setiadi
Bagikan:
Baca juga
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terkait
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Tampilkan lebih banyak
Posting Komentar
Batal
Most popular
  • Ribuan Rumah Subsidi di Kuningan Diduga Bermasalah, Rakyat dan Negara Dirugikan

    Mei 05, 2025
    Ribuan Rumah Subsidi di Kuningan Diduga Bermasalah, Rakyat dan Negara Dirugikan
  • Korupsi di UPK Cibingbin Terbongkar, Nama Anggota DPRD dan ASN Ikut Disebut

    Juni 13, 2025
    Korupsi di UPK Cibingbin Terbongkar, Nama Anggota DPRD dan ASN Ikut Disebut
  • 9 Tokoh Kelahiran Kuningan yang Nama-nya Sudah Tidak Asing Lagi di Kancah Nasional

    April 26, 2025
    9 Tokoh Kelahiran Kuningan yang Nama-nya Sudah Tidak Asing Lagi di Kancah Nasional
  • Dana Desa Dialihkan Tanpa Musyawarah, Kepala Desa Diduga Langgar Aturan

    Mei 28, 2025
    Dana Desa Dialihkan Tanpa Musyawarah, Kepala Desa Diduga Langgar Aturan
  • ASN dalam Struktur BUMDes: Pelanggaran Formal, Konflik Kepentingan, dan Ancaman Integritas Desa

    Juli 23, 2025
    ASN dalam Struktur BUMDes: Pelanggaran Formal, Konflik Kepentingan, dan Ancaman Integritas Desa
Gila Temax
REDAKSI
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
Copyright © 2025 KASATU.ID from PT. SADAYA MEDIA UTAMA. All rights reserved.